Kamis, 07 April 2011


Naturalisasi, perlu atau tidak ?
Add caption
Akhir-akhir ini timnas indonesia menjadi sorotan paling utama di media masa di indonesia. Hal ini dikarenakan melesatnya performa timnas dalam ajang AFF SUZUKI CUP . Prestasi gemilang ini diawali dengan melumat timnas Malaysia dengan skor 5-1 dalam penysihan grup. Pada partai kedua timnas bertemu timnas Laos dan tak tangung-tanggug timnas indonesia menghajar dengan mencetak enam gol tanpa balas. Pembuktian Timnas Indonesia semakin jelas dalam laga yang disebut El-Clasiconya Asia Tenggara. Timnas Indonesia bertemu Timnas Thailand dalam laga terakhir penyisiha grup A di gelora Bung Karno. Timnas Indonesia menaklukan Timnas Thailand yang nota bene merupakan musuh bebuyutan dengan skor tipis 2-1 yang keduanya dicetak oleh Bambang Pamungkas lewat titik putih. Hail ini megantarkan Timnas indonesia ke semi final bersama Malaysia yang menghajar laos dengan skor 5-1 dan sekaligus menyingkirkan timnas Thailand yang diasuh oleh Bryan Robson. Di semifinal Indonesia bertemu Filipina yang di isi 9 pemain Naturalisaisi. Karena di Filipina tidak ada stadion yang layak menyelenggarakan ajang semi final maka kedua laga diadakan di Jakarta. Indonesia berhasil lolos ke final dengan aggregat 2-0 yang kedua skornya dicetak oleh Cristian Gonzales yang nerupakan pemain Naturalisasi Indonesia asal Uruguay. Sehingga Indonesia bertemu dengan Malaysia.
Kesuksesan Timnas Indonesia tidak dapat dipungkiri dengan hadirnya pemain Naturalisasi yaitu Cristian Gonzales dari uruguay dan pemain keturunan indo-belanda Irfan Bachdim yang bermain di Persema. Cristian gonzales sudah bermain di Liga Indonesia selama kurang lebih enam tahun.Naturalisasi merupakan sistem peerpindahan kewargenegaraan . Alasan PSSI  melakukan naturalisasi kepada Cristian Gonzales adalah karena el loco ( julukan C.Gonzales ) sudah tinggal sekitar tujuh tahun di indonesia dan mengikutu kompetisi sepakbola dalam negeri. C.Gonzales dalam kompetisi Liga Super Indonesia memiliki rekor yang sangat bagus yaitu dengan menjadi top skorer selama 4 tahun berturut-turut. Sedangkan Irfan bachdim direkrut oleh PSSI karena pemain keturunan indonesia yang tinggal di Belanda.
Memang kita akui dengan adanya naturalisasi  sedikit membantu mengangkat prestasi Timnas Indonesia yang selalu terpuruk. Bahkan PSSI sedang berniat kembali menaturalisasi pemain lagi yaitu Kim Jefri Kurniawan pemain berkewarganegaraan Jerman keturunan indonesia. Tapi jika adanya Naturlisasi tidak diimbangi dengan pembinaan pemain muda percuma saja jika indonesia berprestasi hanya dengan pemain Naturalisasi sangatlah memalukan jika dilihat dari jumlah penduduk indonesia yang sangat banyak. Mungkin kita akan dijuluki bangsa yang sangat buruk karena tidak dapat menemukan pemain berbakat dari 200 juta penduduk Indonesia.
Sejatinya Naturalisasi merupakan cara jangka pendek untuk mendapatkan prestasi, misalnya sekarang Timnas sedang mengincar juara di ajang AFF yang sebelumnya Indonesia  selalu gagal saat lollos ke final selama tiga kali. Sedangkan untuk jangka panjang PSSI seharusnya menggencarkan kampanye pembinaan pemain usia muda. Dengan adanya hal ini bukan tidak mungkin jika PSSI menemukan pemain berbakat kita dapat lolos ke jenjang sekelas Piala Dunia.
Adanya Naturalisasi dalam suatu tim memberikan semangat yang berbeda. Pasalnya pemain naturalisasi memiliki skil atau kemampuan diatas rata-rata pemain lokal. Sehingga pemain lokal akan termotifasi semangatnya utuk bermain maksimal dam mampu mengimbangi permainan pemain Naturalisasi sehingga bisa terjadi kerjasama yang baik dalam Timnas.
Naruralisasi untuk saat ini mungkin secara tekhnis sangat penting, karena semua rakyat indonesia sudah haus gelar sebagai pembuktian ke dunia luar.Ditambah lagi dengan carut marutnya sepakbola dalam negeri yang sistem kepengurusannya dianggap kurang, terjadinya kerusuhan di stadion, dan kurangnya sarana prasarana penunjang kompetisi. Dari masalah-maslah diatas  memang hanyalah gelar juara yang mampu mengobati segala kekurangan yang ada di dalam negeri.
Sepakbola merupakan olahraga yang paling diminati oleh negeri ini.Hal ini terbukti dengan kaadaan saat ini ketika Timnas mampu lolos ke final AFF semua rasa Nasionalisme meningkat drastis. Berbondong warga datang ke stadion untuk melihat langsung pemain-pemain Timnas. Bahkan dari luar pulau Jawa semua datnang hany dengan satu tujuan mundukug Timnas. Presiden pun tidak kalah semangatnya untuk mendukung. Bahkan pemain sekelas Rio Ferdinand, Cesc Fabregas, Ryan Babel mengomentari dan mendukung Timnas Indonesia lewat jejaring Twitter. Pemin sekelas mereka aja masih sempat peduli dan meliha perkembangan Timnas kita, sangatlah tidak wajar jika warga indonesia sampai tidak mendukung Timnas. Maaf buka-bukaan, bahkan ibu saya yang tidak suka sepakbola mendadak suka.
Jadi Naturalisasi boleh-boleh saja asal diimbangi dengan pembinaan pemain muda yang konsisten. Kita tidak dapat memunkiri memang Naturalisasi untuk saat ini penting melihat eufforia rakyat terhadap sepakbola.