8 pelajaran penting dari sang guru
kisah tentang Hhatim al ‘ahsam yang menimba ilmu dari Syaqiq al balkhi suatu
hari gurunya pernah bertanya kepadanya ,” berapa lama kamu tinggal bersamaku?”
Hatim menjawab,” sejak 33 tahun silam. Kemudian dia
bertanya lagi, “pelajaran apa yang kamu ambil dariku? Dia menjawab,” delapan
permasalahan.”
Syaqiq berkata,”innalillahi wa inna ilaihi raji’un”
waktuku te...lah banyak habis untukmu, sementara kamu tidak mengambil pelajaran
kecuali hanya delapan masalah?”
Wahai guruku, sungguh saya tidak belajar kecuali
hanya delapan masalah itu saja, dan saya tidak ingin berbohong.” Jawab Hatim
Sang guru berkata lagi,” coba kamu sebutkan
sehingga aku mendengarnya,” Hatim pun memaparkan:
1.Saya memperhatikan manusia, maka saya dapati
bahwa setiap orang yang mencintai kekasihnya akan bersamanya hanya sampai
dikuburan. Dan ketika telah sampai kuburan, diapun meninggalkannya. Karena itu,
saya menjadikan amalan2 baik sebagai kekasihku, karena jika saya telah masuk
liang lahat, dia juga akan masuk bersamaku.” Sang guru berkata, “ bagus sekali
hatim. Kemudian apa yang kedua?”
2.Saya melihat firman Allah: adapun orang yang
takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.
Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi’at:41-42), saya tahu
bahawa Firman Allah itulah yang benar. Karenanya saya memaksa diriku menekan
hawa nafsu sehingga saya senantiasa berada dalam ketaatan kepaa Allah “.
3.Saya telah memperhatikan manusia, maka saya
dapati setiap orang yang memiliki sesuatu yang berharga dan bernilai, dia akan
memuji dan menjaganya. Kemudian saya melihat kepada firman allah: ”apa2 yang
ada disisimu akan lenyap, dan apa2 yag ada disisi Allah akan
kekal.”(an-nahl:9). Maka dari itu, setiap saya memiliki sesuatu yang berharga
dan bernilai, maka semua itu kuserahkan kepada Allah supaya kekal terjaga
disis-Nya.
4.Saya dapati setiap manusia selalu bersandar pada
harta, kemuliaan dan nasab. Lalu akupun memperhatikan ketiga hal tersebut,
ternyata ketiganya tidak berarti apa2. kemudian saya melihat kepada firman
allah:”sesungguhnya orang yang paling mulia disis Allah ialah orang yang paling
bertaqwa diantara kamu”(al –Hujarat:13). Oleh sebab itu, saya berusaha untuk
selalu melaksanakan ketaqwaan sehingga saya menjadi orang yang mulia disisi
allah.
5. Saya telah memperhatikan manusia, saya dapati
mereka salaing menikam dan melaknat antara satu dengan yang lain, sedangkan
pangkaldari ini semua adalah rasa dengki. Lalu saya melihat firman Allah: ”kami
telah menentukan antara mereka penghidupan mereka didalam kehidupan dunia
(Az-zukhruf:32), Karena itu saya selalu berusaha meninggalkan rasa dengki dan
menjauhi manusia saya tahu pasti, ketentuan itu ada disis Allah, maka saya
tinggalkan permusuhan dengan manusia.
6. Saya telah melihat manusia saling menzalimi sau
dengan yang lain, maka saya kembali merujuk pada firman Allah:
"sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, oleh karena itu,
jadikalah dia sebagai musuh. (Fathir:6). Karenanya, kujadikan syaithan sebagai
satu2nya musuh dan saya juga selalu berhati2 darinya. Allah telah bersaksi
bahwa dia adalah musuh bagi saya, maka saya tinggalkan permusuhan dengan
makhluk selainnya.
7. Saya telah memperhatikan manusia, saya melihat
salah seorang dari mereka meminta sepotong roti kepada orang lain. Dengan itu,
diapun menjadikan dirinya hina dan dia juga terjerumus dalam hal yang
tidak halal. Kemudian saya menela’ah firman Allah: ”dan tidak ada suatu
binatang melatapun dibumi ini , melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”(Hud:6).
Saya tahu, sesungguhnya saya ini juga merupakan salah satu dari makhluk melata”
yang telah dijamin rezekinya. Karena itu, saya selalu berusaha menyibukkan diri
dengan apa yang telah ditetapkan Allah kepada saya dan saya tinggalkan apa (keduniaan)
yang ada padaku untuk mendapatkan apa2 yang ada disisi-Nya.
8. Saya telah memperhatikan manusia, saya dapati
sebahagian mereka ada yang berserah diri kepada makhluk, sebahagian pada tempat
tinggalnya, sebahagian kepada perniagaannya dan sebahagian lagi kepada
kesehatan badanya, lalu saya merujuk kepada firman Allah:” dan barangsiapa yang
bertawaqal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluannya).(Ath-Thalaq:3). Karenanya saya bertawaqal kepada allah, dan dia
sudah cukup bagi saya.
Syaqiq berkata,” semoga Allah memberi taufiq
kepadamu, sesungguhnya saya melihat ilmu dalam Taurat, Injil, Zabur dan
Alqur’an yang agung. Saya menemukan segala macam kebaikan dan seluruh agama
hanya berbicara seputar delapan hal ini. Maka barangsiapa yang telah
mengamalkan delapan ini, berarti dia telah mengamalkan 4 kitab tadi..
Sobat Muslim Boleh Tag/Share Ini Kepada Sobat
Muslim Yang LAin, Dan Semoga Bernilai Ibadah Untuk Kita Semua...
AAmiin...
NB : Tulisan ini saya ambil dari dinding akun fb teman saya yang beriman.