Senin, 12 September 2011

ULTRAS

ULTRAS
Seorang "Ultras" sejati tidak memiliki nama, dimana hanya teman dekat yang mengetahui siapa mereka.
Seorang "Ultras" sejati tidak akan dikenal oleh orang lain, kepalanya selalu tertutup oleh “hood”, hidung dan mulutnya selalu ditutup oleh "scarf".
Seorang "Ultras" sejati tidak mengikuti tren mode dan hal teranyar lainnya.
Saat seorang "Ultras" berjalan dikeramaian, kendati tanpa logo suporter yang melekat, dia akan mudah dikenal orang lain.
Seorang "Ultras" sejati hanya menyerang jika mereka diserang, dan akan menolong jika diperlukan.
Seorang "Ultras" sejati tidak akan berhenti kendati tiba di rumah dan membuka scarfnya.
Seorang "Ultras" Sejati akan selalu bertarung tujuh hari dalam seminggu.

Ultras tua akan memimpin dan memberikan contoh kepada yang muda. Dan Ultras muda harus memberikan rasa hormat kepada yang tua. Ultras muda akan merasa bangga jika berdiri berdampingan dengan yang tua, mereka akan belajar dari kritikan si tua. Yang muda akan bersemangat jika mendapat jabatan tangan erat dari yang tua.
Saat orang awam melihat tingkah laku Ultras, mereka tidak akan mengerti, tetapi Ultras memang tidak ingin dimengerti atau mencoba menjelaskan arti keberadaan mereka kepada si awam. Setiap Ultras berbeda, ada yang mengenakan logo kelompok suporter atau timnya, ada juga yang tidak pernah menggunakan keduanya. Ada yang bepergian dalam sebuah kelompok, dan ada juga yang pergi secara individu.
Add caption

Kendati berbeda, satu hal yang membuat mereka bersatu adalah kecintaan terhadap klub, hasrat mereka untuk berdiri selama 90 menit tidak peduli hujan atau dingin. Mereka bersatu dan menghangatkan diri dengan teriakan keras dan serempak, bersatu kendati tertidur setengah mabuk di sebuah kereta atau bis yang membawa mereka pada pertandingan tandang, bersatu karena konvoi di pusat kota tim lawan, bersatu karena berbagi sedikit makanan setelah berjam-jam menahan rasa lapar, bersatu karena berbagi sebatang rokok, bersatu karena berpenampilan sama, bersatu karena idealisme, dan bersatu karena memiliki mentalitas yang sama.

Semua hal diatas menyatukan kami sekaligus menjauhkan kami dari bagian dunia yang lain, dari orang tua yang khawatir, dari sepupu yang bodoh, dari teman sekolah atau rekan kerja, dari guru atau bos yang tidak memiliki rasa toleransi. Ultras tidak pernah melakukan vandalisme atau kekerasan tanpa alasan. Ini hanya cara untuk bertahan dari hidup yang sudah terkena krisis masalah sosial, acara televisi yang bodoh, disko yang terus menerus menarik anak muda dan terpenting tindakan represif yang tidak dapat dibenarkan (polisi dan federasi sepakbola).















-FORZA PERSIJA-









Tidak ada komentar:

Posting Komentar