Ketika malam tak lagi panjang
Di ujung kejayaan
Berselimut kesucian
Aku teringat akan masa lalu
Abah membukakan mata
Mengajak menembus gelap memburu kewajiban
Hanya gelap dan jalan terjal mengiringi
Berat beban menemani kisahku
Aku takdzim
Tak ku pikir ini kewajiban
Tak terasa kini
Kokoh dalam hati
Bekal hidup kekuatan batin
Arti langkah dibalik gelap kala itu
Tentang prinsip sederhana
“Ma La Yatimul Wajibhu illa Bihi Fahuwa
Wajib” (miftahzone,2012)
Tak
terasa ujian yang tidak berperi kemanusiaan telah habis masa edarnya. Artinya
kehidupanku yang damai telah kembali berjalan. Tapi ini bukan jaminan, terlebih
musim kemarau telah menancapkan benderanya. Slogan “be strong boy.....!”
membalut kepala. Air mulai susah didapat, rumput mulai mengering, ladang
gelisah, dan aku masih disini bersama tiga kambing genit. Senang melihat kawan
kini banyak pergi ke kota impian, mengejar harapan, mengais-ngais keberuntungan
di kota kejam. Aku hanya berpesan jangan sholat kau tinggalkan.

Oh
ya buat kawan-kawan yang menunggu postingan, next week insyaAllah dah berjalan
lancar. Sabar, seperti sosok perempuan di balik benda berbentuk kotak bau a.k.a
kakus.
Hahaha, yang jadi pertanyaan adalah emang ada pemirsa setia di blog
ini....! jangan ambil pusing, termotifasi oleh postingan ultras yang cukup dapat menyedot perhatian untuk terus menulis.
Kapan-kapan kalo ada tulisan yang berbobot, rencana mau kirim ke koran suara
merdeka, yah kalau diterima.
Sepenggal lirik lagu aku adalah aku dari band indie
“THIRTEEN” asal jakarta yang cukup
berkesan :
“Setiap tetes keringat yang tercurah, Semakin
membuatku kuat dan dewasa”
#Is_BACK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar